Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar - Dalam belajar siswa pada umumnya mempunyai cita-cita
ingin sukses dan berhasil studinya.
Nilai yang bagus dalam rapor atau prestasi yang baik adalah idola para pelajar.
Para pelajar saling berlomba-lomba menuntut ilmu dan mengejar prestasi yang
gemilang. Karena prestasi yang gemilang tersebut merupakan supremasi bagi
dirinya terhadap lawannya.
Cita-cita itu tidak akan berhasil bila
tanpa adanya usaha yang gigih serta ketekunan dalam belajar. Ketekunan dan
kemauan saja belum cukup untuk meraih kesuksesan. Faktor pendukung yang ada
pada diri pelajar maupun dari luar tidak dapat diabaikan, seperti intelegensi
atau kecerdasan, bakat yang dibawa sejak lahir, sarana prasarana yang memadai
serta kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran.
Pada dasarnya yang berharga dalam
belajar siswa bukanlah semata-mata dilihat dari pencapaian prestasi yang
tinggi, namun yang penting dalam belajar terletak pada ilmu yang diperoleh
dalam belajar, selama seseorang mempunyai inisiatif sendiri akan dibangkitkan
hatinya sehingga ia akan memiliki ketekunan dalam belajar. Selain itu dalam
belajar juga ada yang ingin dicapai misalnya keterampilan, perubahan tingkah
laku dan sebagainya.
Sehubungan dengan masalah belajar ini
Dr. Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya bahwa :
Belajar bukan menghafal dan bukan juga
mengingat. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. perubahan sebagai proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap, dan
tingkah lakunya, keterampilannya, kemampuannya, kecakapannya, daya reaksinya,
daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Tingkah laku sebagi hasil dari proses
dipengaruhi oleh banyak faktor yang
terdapat dalam diri individu dan faktor yang terdapat di luar individu. Faktor
yang terdapat dari dalam individu disebut
faktor intern, misalnya kemampuan yang dimiliki, minat dan perhatian,
kebiasaan usaha dan motivasi, sedang faktor yang berasal dari luar individu
dari luar disebut faktor ekstern yang meliputi lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.
Berbicara masalah
prestasi belajar tidak semua siswa memperoleh hasil yang baik. Hasil belajar
yang baik tergantung oleh banyak hal dan faktor. Akan tetapi tidak semua faktor
itu mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar. Ada kalanya faktor itu sangat
kecil pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan dibedakan menjadi
dua golongan:
Faktor yang ada pada organisme itu
sendiri yang kita sebut faktor individual, meliputi: faktor kematangan atau pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
Faktor yang ada di luar individu yang
kita sebut faktor sosial, meliputi : keluarga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat yang dipergunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang
tersedia dan motivasi sosial. Menurut B. Suryabrata dalam bukunya Dasar-Dasar Psikologi untuk pendidikan di
sekolah, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
-Faktor pada diri
orang yang belajar
- Faktor fisik
- Faktor mental psikologi
-Faktor di luar
diri orang yang belajar
- Faktor alam fisik
- Faktor sosial psikologis
- Faktor sarana, baik fisik dan non fisik
Adapun uraian dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut di atas adalah sebagai berikut :
-Faktor pada diri
orang yang belajar
- Keadaan fisik yang sehat, segar, kuat akan menguntungkan hasil belajar.
- Keadaan mental atau psikologis yang bersifat sesaat maupun yang terus menerus sehat, segar dan kuat.
-Faktor dari luar
diri orang yang belajar
- Alam fisik iklim, sirkulasi udara, keadaan cuaca dan sebagainya.
- Faktor sosial atau psikologis, di sini faktor yang utama adalah faktor guru atau pembimbing yang mengarahkan serta membimbing kegiatan belajar.
- Sarana prasarana baik fisik maupun non fisik (gedung kelas, perlengkapan, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran dan sebagainya) ini merupakan alat sarana prasarana non fisik yaitu suasana aman, tenteram dan gembira.
Selain yang tersebut di atas,
faktor-faktor psikologi sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar dan
prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut antara lain: Kemauan, Motivasi, Perhatian,
Kecerdasan, dan Ingatan.
Adapun penjelasan dari faktor-faktor
psikologi tersebut adalah :
- Kemauan. Kemauan memegang peranan penting dalam belajar. Adanya kemauan akan mendorong belajar dan sebaliknya tidak adanya kemauan dapat memperlemah belajar. Di dalam individu yang belajar harus adanya dorongan dalam dirinya, yang dapat mendorong kesatuan tujuan. Kemauan belajar berhubungan dengan bermacam-macam hal yang dimaksud.
- Motivasi. Motivasi merupakan suatu dorongan pada diri manusia untuk berbuat mencapai tujuan. Dorongan dari luar dari dalam disebabkan karena adanya kebutuhan, sedangkan dorongan dari luar, misalnya seseorang anak yang mendapat hadiah dari gurunya karena berprestasi yang baik, sehingga akan mendorong anak untuk lebih giat lagi dalam belajar. Oleh karena itu pendidik dan guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan, bagaimana memberikan motivasi pada anak didiknya, karena anak yang mempunyai dorongan yang kuat untuk belajar, akan lebih giat dalam belajarnya.
- Perhatian. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan pada suatu atau sekumpulan obyek. Perhatian ini sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, karena untuk menjamin anak dapat belajar dengan baik maka anak harus memperhatikan terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari, apabila bahan pelajaran tidak menarik maka timbullah rasa bosan sehingga siswa akan malas belajar dan sebagai akibatnya prestasinya akan menurun.
- Kecerdasan. Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan jiwa untuk memecahkan suatu masalah dengan tepat dan cepat, peranan kecerdasan dalam belajar dapat menyebabkan belajar cepat berhasil. Anak yang mempunyai kecerdasan yang tinggi akan dapat lebih berhasil dalam belajarnya. Karena peranan kecerdasan begitu penting maka guru hendaknya dalam belajar tidak hanya berisi pengetahuan, tetapi sesuatu yang diajarkan supaya diusahakan dapat meningkatkan kecerdasan murid. Misalnya dengan menggunakan metode mengajar yang tepat.
- Ingatan. Ingatan adalah penting dalam belajar sebab ingatan akan menyebabkan kepandaian, kecakapan keterampilan seseorang dapat bertambah. Anak yang lemah ingatannya akan sulit memproses terhadap hasil belajar. Sebaliknya jika ingatannya kuat dan tahan lama membuat belajar akan tetap stabil dan mudah dalam memproses dari apa yang telah dipelajari.
Dr. Nana Sudjana
mengemukakan bahwa, ”Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua
faktor utama yaitu faktor dari dalam diri
siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa/faktor lingkungan”.
Sedang menurut Abu Ahmadi dalam bukunya
Teknik Belajar Yang Tepat, Mengatakan
bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
-Faktor Indogen, yaitu faktor yang
datang dari pelajar sendiri, yang meliputi:
- Faktor Biologis (faktor yang bersifat jasmaniah)
- Faktor psikologis (faktor yang bersifat rohaniah)
-Faktor Endogen, faktor yang
berasal dari luar pelajar yang meliputi:
- Faktor lingkungan keluarga
- Faktor lingkungan sekolah
- Faktor lingkungan masyarakat
Untuk lebih jelasnya tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut kedua pendapat tersebut, maka penulis
jelaskan sebagai berikut:
Faktor Indogen. Yang termasuk
faktor indogen di sini adalah :
Faktor Biologis
- Kesehatan. Kesehatan merupakan syarat mutlak dalam belajar siswa. Tanpa adanya kesehatan yang baik siswa tidak akan bisa berkonsentrasi dalam belajarnya, karena dalam proses belajar memerlukan tenaga badan yang sehat, agar belajarnya dapat berjalan dengan efektif
- Cacat Badan. Cacat badan dapat menghambat belajar karena dengan adanya peranan belajar, dan hal ini dapat mengganggu proses belajar. Dengan demikian hendaknya anak yang cacat dimasukkan pada lembaga pendidikan khusus atau luar biasa.
Faktor Psikologis
Yang dimaksud faktor psikologis yaitu faktor yang
berhubungan dengan rohaniah. ”Yang dimaksud faktor ini adalah intelegensi, perhatian,
motivasi, bakat, dan kematangan”. Menurut
Arden Frandsen menyebutkan bahwa
yang mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut:
- Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
- Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan adanya keinginan untuk selalu maju.
- Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua , guru dan teman-teman .
- Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru.
- Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman.
- Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar .
Menurut Slameto dalam bukunya Belajar
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
mengatakan bahwa: ”Kematangan fisik maupun psikis sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa dan yang dimaksud kematangan di sini adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan
kecakapan baru”.
Selain faktor tersebut di atas, suatu
yang besar pengaruhnya dalam mendorong belajar anak-anak didik ialah cita-cita. Karena cita-cita pusat dari
bermacam-macam kebutuhan artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya disentralisasikan
di sekitar cita-cita, sehingga dorongan tersebut mampu meningkatkan dorongan
untuk belajar.
Faktor Eksogen. Di samping faktor indogen juga diperhatikan faktor- faktor
lain yang menunjang belajar, seperti lingkungan orang-orang yang ada di sekitar
anak. Karena suksesnya seorang anak juga dipengaruhi adanya pendidikan di luar sekolah. Adapun
yang termasuk faktor eksogen di sini adalah sebagi berikut:
A. Faktor Sosial
Salah satu faktor yang mendorong dalam keberhasilan
belajar seorang anak adalah adanya faktor sosial, diantaranya yang termasuk ke dalam
faktor sosial adalah sebagai berikut:
Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan ini akan sangat berpengaruh
bagi minat dalam belajar anak. Karena keluarga merupakan lingkungan
pendidik yang pertama dan utama dan
dalam keluarga inilah anak akan menerima pengaruh dari keluarga yang berupa:
- Cara orang tua mendidik. Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya.
- Relasi antar anggota keluarga. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga anak tersebut.
- Suasana rumah. agar anak dapat belajar dengan baik perlu ciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenteram.
- Keadaan ekonomi keluarga. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
Pengertian orang tua. Anak belajar
perlu dorongan dan pengertian orang tua. Menurut pendapat Amir dan Indra Kusuma dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan mengatakan
bahwa:
Tugas utama seorang keluarga bagi
pendidik anak adalah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua
orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, dalam
surat An-Nahl ayat 78 sebagai berikut:
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun.
Dari ayat tersebut di atas dapat diambil
pengertian bahwa anak yang lahir ke dunia dalam
keadaan bersih dan suci, tidak mengetahui apa-apa. Sehingga orang tuanyalah
yang mendidiknya pertama kali. Jadi baik buruknya anak tergantung terhadap pengajaran
atau pendidikan dari orang tua.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pendidikan keluarga itu besar sekali pengaruhnya terhadap pendidikan anak.
Apabila pendidikan yang terdapat di keluarga itu baik maka akan baik pula pendidikan
anak itu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.
Faktor Lingkungan Sekolah
Faktor-faktor sekolah mempengaruhi belajar ini mencakup
beberapa hal sebagai berikut:
- Metode mengajar, suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
- Kurikulum diartikan sebagai jumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
- Mengembangkan pelajaran itu.
- Relasi dengan guru, proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam relasi itu sendiri.
- Relasi siswa dengan siswa ini perlu diciptakan agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
- Disiplin sekolah. Disiplin sekolah erat hubungannya dengan kejiwaan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
- Alat pelajaran. Erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan.
- Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.
- Metode belajar. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula berhasil belajar siswa itu.
- Tugas rumah. Waktu belajar terutama di sekolah, di samping untuk belajar di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan- kegiatan lain.
Faktor Lingkungan Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan
individu dan kelompok, maka dalam masyarakat itu tentunya terjadi hubungan timbal
balik antara anggota masyarakat itu. Dengan adanya hubungan itu terbuka bagi
anak untuk mendapatkan pengalaman dari masyarakat .Sebab masyarakat merupakan
lembaga pendidik ke tiga setelah keluarga dan sekolah yang turut memberi
pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak.
Setelah anak menyerap nilai-nilai yang
diberikan oleh kedua lembaga tersebut anak akan mengadakan adaptasi dengan
lingkungan yang lebih luas di luar lingkungan
keluarga dan sekolah, yaitu lingkungan keluarga. Dalam lingkungan yang biasanya
dijadikan sebagai tempat pendidikan adalah masjid, yang dipimpin oleh seorang
kiai.
Dengan demikian corak kehidupan
masyarakat seringkali dipengaruhi oleh tokoh-tokoh masyarakat. Merekalah yang
umumnya yang menjadi panutan lagi masyarakat sekitar. Maka dari itu apa yang
diajarkan oleh mereka memberikan arahan terhadap pribadi anak.
B. Faktor Budaya
Adat istiadat merupakan faktor juga
dalam belajar seperti yang dikemukakan oleh Slameto ”Tingkat pendidikan atau
kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajar” Untuk itu perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan atau
norma- norma yang baik agar anak mampu menjadi anak yang baik, baik pula dalam
prestasi di dalam dunia pendidikan.
C. Faktor Spiritual
dan Keagamaan
Kehidupan kita akan lebih terarah dan
lebih bermakna apabila kita mengenal agama dan dengan agama itu kita mampu
berdampingan dengan orang lain dan sebagai orang tua sebaiknya menanamkan itu
sejak dini kepada anak karena “Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa”.
Apabila lingkungan kita buruk tentunya
anak secara otomatis akan terpengaruh dalam belajarnya. Akibatnya belajarnya
terganggu bahkan anak kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya
semula berpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu
dilakukan orang-orang di sekitarnya. Untuk itu orang tua harus menghindarkan
anak dari lingkungan seperti itu dan mengalihkan kepada perbuatan yang positif
seperti belajarnya hingga prestasi belajarnya dapat mencapai hasil yang
maksimal.
{ 3 komentar... read them below or add one }
mantap gan artikelnya... salam kenal..
artikel yang sangat bagus sobat :)
Terimakasih sudah membantu, artikelnya bagus.
Posting Komentar