Pengertian dan Prinsip-prinsip Prestasi Belajar - Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah : “Hasil
yang telah dicapai” sedang belajar adalah, “Berusaha untuk mendapatkan suatu
kepandaian”.
Untuk lebih jelas dalam memahami
pengertian dari pada belajar ini, berikut akan dikemukakan definisi tentang
belajar menurut beberapa ahli, yaitu:
- Gestalt, dalam buku Psikologi Pendidikan oleh Mustaqim dan Abdul Wahab. Belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif di sini adalah bukan hanya aktivitas yang nampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental seperti proses berpikir mengingat dan sebagainya.
- Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan mengatakan bahwa, “Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasanya prestasi belajar adalah hasil yang telah di capai
oleh siswa setelah berusaha mendapatkan suatu kepandaian.
Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar
merupakan kegiatan yang berlangsung di dalam suatu proses yang terarah pada
pencapaian suatu tujuan tertentu. Tujuan belajar bukan sekedar untuk menambah
pengetahuan atau mengubah kelakuan, akan tetapi agar apa yang dipelajari itu
dapat digunakan dalam situasi lain, sehingga mantap dan dapat terus digunakan.
Untuk mengetahui semua itu harus diketahui prinsip-prinsip dari pada belajar
seperti berikut :
Menurut S. Nasution dalam bukunya Didaktik Asas-Asas Mengajar
mengemukakan prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut :
- Agar seseorang benar-benar belajar ia harus mempunyai suatu tujuan.
- Tujuan itu harus timbul dari suatu yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksa oleh orang lain.
- Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.
- Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.
- Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat.
- Seseorang belajar sebagai keseluruhan tidak dengan otaknya atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis dan sebagainya.
- Dalam hal belajar seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
- Belajar lebih berhasil apabila usaha untuk memberi sukses yang menyenangkan.
- Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
- Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.
Prinsip-prinsip belajar menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pengajaran
Ilmu Pendidikan yaitu :
- Kebermaknaan, para siswa akan termotivasi dalam mempelajari sesuatu jika hal-hal yang dipelajari itu mengandung makna baginya.
- Modeling, para siswa akan lebih bergairah mempelajari tingkah laku yang baru jika kepada mereka disajikan model perbuatan yang dapat mereka saksikan sendiri serta dapat menirunya.
- Komunikasi terbuka, para siswa akan lebih bergairah mempelajari suatu, jika pelajaran itu distrukturisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa meneliti, mengoreksi secara terbuka terhadap hal-hal yang sedang diajarkan.
- Penyajian pelajaran dilaksanakan secara menarik dan bervariasi.
- Aktif dalam latihan,siswa akan lebih termotivasi dalam belajar, jika diikutsertakan secara aktif dalam kegiatan latihan guna mencapai tujuan-tujuan instruksional.
- Latihan terbagi, siswa akan lebih terangsang motivasi belajarnya, jika latihan dilaksanakan dalam jadwal-jadwal waktu yang singkat tetapi sering dilakukan selama periode menyenangkan.
Menurut A. Tabrani
Rusyan, Atang Kusnindar, Zainal Arifin dalam bukunya Pendekatan Dalam Proses
Belajar Mengajar mengemukakan lima prinsip belajar yaitu :
- Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
- Belajar terjadi dalam situasi yang berarti dalam individu. Belajar sebagai proses tingkah laku yang terjadi dalam situasi belajar ditandai dengan adanya motif-motif yang ditetapkan dan diterima oleh peserta didik.
- Hasil belajar adalah kebulatan tingkah laku apabila usaha peserta didik telah menghasilkan pola tingkah laku yang dituju semula, proses belajar dapat dikatakan mencapai titik akhir sementara.
- Peserta didik menghadapi situasi secara pribadi, setiap situasi belajar akan dihadapi secara utuh pula. Dia tidak dapat melepaskan diri dari situasi lingkungannya dan tidak mungkin dapat mengisolasi sebagian dari pribadinya.
- Belajar adalah mengalami. Mengalami berarti menghayati sesuatu yang aktual.
Dengan adanya prinsip-prinsip tersebut
akan dapat diketahui secara sistematis jalan mana yang harus di tempuh oleh
siswa agar digunakan untuk situasi-situasi lain bersamaan dan setaraf
tingkatannya.
Selanjutnya dengan kaitannya dengan
belajar Al-Qur’an sebagai pedoman dan pandangan hidup umat Islam banyak menyebutkan masalah belajar, di mana
manusia dalam dunia ini diperintahkan untuk belajar, salah satu ayat yang
menyebutkan masalah belajar adalah surat Ar-Raad ayat 11 yaitu :
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Ayat di atas mendorong manusia supaya
berusaha semaksimal mungkin untuk belajar, karena dengan melalui belajar
manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu, sehingga manusia bisa merubah
keadaannya yang Allah sendiri tidak akan merubah keadaan suatu kaum, melainkan
dirinya sendirinyalah yang harus berusaha merubah keadaannya.
Berdasarkan ayat di atas, maka jelaslah
bahwa belajar itu sangat penting bagi manusia.
{ 2 komentar... read them below or add one }
sangat bermanfaat sob,lanjuttt,,!!!
semangat nak kolaka, follow sukses no. 3..keren blognya artikelnya membangun pendidikan diindonesia khusunya dikolaka sob..
Posting Komentar