Menanti Hadirnya Kurikulum Baru Tahun 2013 - Kurikulum Pendidikan Terbaru Berlaku Tahun 2013 untuk
SD, SMP, SMA, SMK. Setelah beberapa waktu melakukan evaluasi terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), akhirnya Mendikbud beserta staf ahlinya
sepakat untuk merancang kurikulum baru.
Kapan Kurikulum Pendidikan ini akan digunakan di dunia
pendidikan? Kurikulum terbaru ini kemungkinan baru akan dipergunakan di tahun
ajaran 2013-2014.
Saat ini Mendikbud, Muhammad Nuh, dan para ahli sedang
membuat rancangan kurikulum baru yang lebih fresh dan menjawab tantangan jaman.
Apa alasan dibuat kurikulum baru untuk SD, SMP, SMA, dan SMK? Menurut Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Chairil Anwar Notodiputro, kurikulum yang ada saat ini sudah
ketinggalan jaman. (Kompas.com)
Selain itu, kurikulum yang berlaku terlalu padat dan
tidak efisien. Banyak materi yang hanya membebani siswa dan tak banyak
digunakan dalam kehidupan nyata siswa. Apakah kurikulum baru tersebut hanya
merupakan revisi dari KTSP? Kalau menilik dari kurikulum yang ada sebelumnya,
setiap ganti kurikulum tidak banyak perubahan secara massif di dalamnya.
Kurikulum 1994 berganti menjadi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) di tahun 2004, perubahan hanya pada materi dan penyajian
pembelajaran. Perubahan terjadi juga pada peleburan mata pelajaran Kimia,
Fisika, Biologi menjadi mata pelajaran IPA Terpadu.
Tahun 2006, kurikulum diperbarui lagi menjadi KTSP.
Dimana basis dari kurikulum ini adalah dimana sekolah diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensi daerah dan sekolah itu sendiri. KTSP juga identik dengan
pembelajaran student centre. Walau dalam prakteknya, tak sedikit guru yang
belum melakukannya. Lalu, seperti apa kurikulum terbaru yang bakal berlaku tahun
2013 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK tersebut? Patut ditunggu bagi kita insan
pendidikan Indonesia.
Kurikulum SD IPA dan IPS akan digabung
Rencana pemerintah akan memberlakukan
kurikulum baru yang akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014. Di dalam
kurikulum ini, mata pelajaran di tiap jenjang pendidikan disederhanakan
alasannya adalah menyesuaikan dengan pola pikir anak di masing-masing jenjang
pendidikan tersebut. Misalkan untuk mata pelajaran di SD yang tadinya 11 mata
pelajaran yang terdiri dari: Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Penjas Orkes, SBK, Mulok Propinsi, Mulok Kabupaten/sekolah akan
disederhanakan dan dipangkas menjadi 7 Mata pelajaran yaitu: Agama, Bahasa
Indonesia, Matematika, Kesenian, Penjas Orkes dan Pengetahuan umum (gabungan
IPA dan IPS).
Tim
yang sedang menggodok kurikulum terdiri dari tim Kementrian Pendidikan, dan tim
narasumber yang terdiri dari 15 orang tokoh pendidikan. Mereka termasuk Juwono
Sudarsono, Goenawan Mohamad, dan Anis Baswedan. (VIVAnews)
Alasan
penggantian kurikulum ini karena banyaknya keluhan dari masyarakat. Sekolah
sering dianggap sebagai beban, dari pada fungsinya sebagai media pembelajaran.
"Faktor tersebut menghilangkan inti pokok sekolah yakni, hubungan antara
guru dengan murid, sehingga kurikulum perlu pembaharuan,"jelasnya.
Wiendu menegaskan, prinsip pokoknya adalah pendidikan karakter akan memiliki bobot yang cukup besar. Namun ia menegaskan, kurikulum baru tidak akan menghilangkan mata pelajaran penting seperti IPA dan IPS.
Wiendu menegaskan, prinsip pokoknya adalah pendidikan karakter akan memiliki bobot yang cukup besar. Namun ia menegaskan, kurikulum baru tidak akan menghilangkan mata pelajaran penting seperti IPA dan IPS.
"Mata
pelajaran IPA dan IPS tetap ada, hanya saja akan digabung. Sebab, selama ini
pemisahan IPA dan IPS justru menjadi dikotomi. Nantinya dua mata pelajaran ini
akan berubah menjadi pengetahuan umum," tandasnya.
Lebih mudah
Lebih
lanjut Wiendu mengatakan kurikulum yang baru akan jauh lebih ringan karena
adanya penyederhanaan. Metode pembelajarannya pun diperbaharui sehingga anak
mudah mempelajari.
Anggota
Komisi X DPR RI, Dedi Gumelar atau yang lebih dikenal (Miing), menilai
lunturnya karakter dan budaya bangsa di kalangan pelajar sekolah bukan
semata-mata kesalahan murid. Menurut dia, itu karena sistem rekrutmen guru yang
salah.
"Karena
sekarang ini banyak orang-orang yang bukan kompetensi sebagai guru tetapi
menjadi guru dan mengajar pada anak-anak sekolah. Karena pola rekrutmen yang
salah menyebabkan hasil didikan pada siswa juga melenceng,"paparnya.
Untuk
inilah, pihaknya mengakui sejak awal sudah menentang perubahan perguruan tinggi
IKIP menjadi universitas. Karena sejak awal keberadaan IKIP itu memang sudah
disiapkan untuk membentuk SDM khusus guru. Begitu juga dengan SPG atau SGO.
Guru Akan diberi
Pelatihan
Terkait dengan persiapan dan pembinaan guru untuk
melaksanakan kurikulum baru, Menteri Pendidikan M. Nuh menuturkan, pihak
akan segera memberikan pelatihan kepada para pendidik dan tenaga kependidikan.
Disadari, kurikulum tidak akan berhasil jika tidak
didukung sejumlah aspek. Di antaranya, kesiapan guru, bahan ajar, serta
manajemen dan budaya di sekolah.
"Oleh karena itu, urusan guru menjadi penting dan
harus kita siapkan. Wakil Presiden, Boediono, juga sudah memberikan arahan
untuk segera menyiapkan dan memberikan pelatihan kepada guru. Mungkin Bulan
Desember kita mulai," tandas Mendikbud.
Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan jam
belajar di sekolah, dipastikan pada tahun ajaran baru hal tersebut akan
dilaksanakan. Mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.
"Kurikulum yang kami susun ini adalah minimal,
kalau nantinya sekolah mau menambahkan kekhasannya, itu boleh-boleh saja.
Misalnya untuk SD, yang tadinya 26 jam kita tambah menjadi minimal 30 jam
seminggu," katanya. (suaramerdeka.com)
{ 1 komentar... read them below or add one }
mantap agan....
tukar linkQ, sma2 anak kolaka....
itu pun low mau jaQ,,,,,,
di http://amikmillenium.blogspot.com/2012/11/sistem-kerja-mouse.html
"FARID ARIS"
Posting Komentar