Menanti Hadirnya Kurikulum Baru Tahun 2013

Diposkan oleh Unknown on Sabtu, 17 November 2012


Menanti Hadirnya Kurikulum Baru Tahun 2013 - Kurikulum Pendidikan Terbaru Berlaku Tahun 2013 untuk SD, SMP, SMA, SMK. Setelah beberapa waktu melakukan evaluasi terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), akhirnya Mendikbud beserta staf ahlinya sepakat untuk merancang kurikulum baru.
Kapan Kurikulum Pendidikan ini akan digunakan di dunia pendidikan? Kurikulum terbaru ini kemungkinan baru akan dipergunakan di tahun ajaran 2013-2014.

Saat ini Mendikbud, Muhammad Nuh, dan para ahli sedang membuat rancangan kurikulum baru yang lebih fresh dan menjawab tantangan jaman. Apa alasan dibuat kurikulum baru untuk SD, SMP, SMA, dan SMK? Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Chairil Anwar Notodiputro, kurikulum yang ada saat ini sudah ketinggalan jaman. (Kompas.com)
 
Selain itu, kurikulum yang berlaku terlalu padat dan tidak efisien. Banyak materi yang hanya membebani siswa dan tak banyak digunakan dalam kehidupan nyata siswa. Apakah kurikulum baru tersebut hanya merupakan revisi dari KTSP? Kalau menilik dari kurikulum yang ada sebelumnya, setiap ganti kurikulum tidak banyak perubahan secara massif di dalamnya.
Kurikulum 1994 berganti menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di tahun 2004, perubahan hanya pada materi dan penyajian pembelajaran. Perubahan terjadi juga pada peleburan mata pelajaran Kimia, Fisika, Biologi menjadi mata pelajaran IPA Terpadu.
Tahun 2006, kurikulum diperbarui lagi menjadi KTSP. Dimana basis dari kurikulum ini adalah dimana sekolah diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi daerah dan sekolah itu sendiri. KTSP juga identik dengan pembelajaran student centre. Walau dalam prakteknya, tak sedikit guru yang belum melakukannya. Lalu, seperti apa kurikulum terbaru yang bakal berlaku tahun 2013 untuk SD, SMP, SMA, dan SMK tersebut? Patut ditunggu bagi kita insan pendidikan Indonesia.

Kurikulum SD IPA dan IPS akan digabung
Rencana pemerintah akan memberlakukan kurikulum baru yang akan diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014. Di dalam kurikulum ini, mata pelajaran di tiap jenjang pendidikan disederhanakan alasannya adalah menyesuaikan dengan pola pikir anak di masing-masing jenjang pendidikan tersebut. Misalkan untuk mata pelajaran di SD yang tadinya 11 mata pelajaran yang terdiri dari: Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas Orkes, SBK, Mulok Propinsi, Mulok Kabupaten/sekolah akan disederhanakan dan dipangkas menjadi 7 Mata pelajaran yaitu: Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Kesenian, Penjas Orkes dan Pengetahuan umum (gabungan IPA dan IPS).
Tim yang sedang menggodok kurikulum terdiri dari tim Kementrian Pendidikan, dan tim narasumber yang terdiri dari 15 orang tokoh pendidikan. Mereka termasuk Juwono Sudarsono, Goenawan Mohamad, dan Anis Baswedan. (VIVAnews)
 
Alasan penggantian kurikulum ini karena banyaknya keluhan dari masyarakat. Sekolah sering dianggap sebagai beban, dari pada fungsinya sebagai media pembelajaran. "Faktor tersebut menghilangkan inti pokok sekolah yakni, hubungan antara guru dengan murid, sehingga kurikulum perlu pembaharuan,"jelasnya.
Wiendu menegaskan, prinsip pokoknya adalah pendidikan karakter akan memiliki bobot yang cukup besar. Namun ia menegaskan, kurikulum baru tidak akan menghilangkan mata pelajaran penting seperti IPA dan IPS.
"Mata pelajaran IPA dan IPS tetap ada, hanya saja akan digabung. Sebab, selama ini pemisahan IPA dan IPS justru menjadi dikotomi. Nantinya dua mata pelajaran ini akan berubah menjadi pengetahuan umum," tandasnya.

Lebih mudah
Lebih lanjut Wiendu mengatakan kurikulum yang baru akan jauh lebih ringan karena adanya penyederhanaan. Metode pembelajarannya pun diperbaharui sehingga anak mudah mempelajari.
Anggota Komisi X DPR RI, Dedi Gumelar atau yang lebih dikenal (Miing), menilai lunturnya karakter dan budaya bangsa di kalangan pelajar sekolah bukan semata-mata kesalahan murid. Menurut dia, itu karena sistem rekrutmen guru yang salah.
"Karena sekarang ini banyak orang-orang yang bukan kompetensi sebagai guru tetapi menjadi guru dan mengajar pada anak-anak sekolah. Karena pola rekrutmen yang salah menyebabkan hasil didikan pada siswa juga melenceng,"paparnya.
Untuk inilah, pihaknya mengakui sejak awal sudah menentang perubahan perguruan tinggi IKIP menjadi universitas. Karena sejak awal keberadaan IKIP itu memang sudah disiapkan untuk membentuk SDM khusus guru. Begitu juga dengan SPG atau SGO.

Guru Akan diberi Pelatihan
Terkait dengan persiapan dan pembinaan guru untuk melaksanakan kurikulum baru,  Menteri Pendidikan M. Nuh menuturkan, pihak akan segera memberikan pelatihan kepada para pendidik dan tenaga kependidikan.
Disadari, kurikulum tidak akan berhasil jika tidak didukung sejumlah aspek. Di antaranya, kesiapan guru, bahan ajar, serta manajemen dan budaya di sekolah.
"Oleh karena itu, urusan guru menjadi penting dan harus kita siapkan. Wakil Presiden, Boediono, juga sudah memberikan arahan untuk segera menyiapkan dan memberikan pelatihan kepada guru. Mungkin Bulan Desember kita mulai," tandas Mendikbud.
Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan jam belajar di sekolah, dipastikan pada tahun ajaran baru hal tersebut akan dilaksanakan. Mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.
"Kurikulum yang kami susun ini adalah minimal, kalau nantinya sekolah mau menambahkan kekhasannya, itu boleh-boleh saja. Misalnya untuk SD, yang tadinya 26 jam kita tambah menjadi minimal 30 jam seminggu," katanya. (suaramerdeka.com)

{ 1 komentar... read them below or add one }

Unknown mengatakan...

mantap agan....
tukar linkQ, sma2 anak kolaka....
itu pun low mau jaQ,,,,,,
di http://amikmillenium.blogspot.com/2012/11/sistem-kerja-mouse.html

"FARID ARIS"

Posting Komentar