Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Diposkan oleh Unknown on Kamis, 22 November 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar - Dalam belajar siswa pada umumnya mempunyai cita-cita ingin sukses dan berhasil  studinya. Nilai yang bagus dalam rapor atau prestasi yang baik adalah idola para pelajar. Para pelajar saling berlomba-lomba menuntut ilmu dan mengejar prestasi yang gemilang. Karena prestasi yang gemilang tersebut merupakan supremasi bagi dirinya terhadap lawannya.


Cita-cita itu tidak akan berhasil bila tanpa adanya usaha yang gigih serta ketekunan dalam belajar. Ketekunan dan kemauan saja belum cukup untuk meraih kesuksesan. Faktor pendukung yang ada pada diri pelajar maupun dari luar tidak dapat diabaikan, seperti intelegensi atau kecerdasan, bakat yang dibawa sejak lahir, sarana prasarana yang memadai serta kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran.

Pada dasarnya yang berharga dalam belajar siswa bukanlah semata-mata dilihat dari pencapaian prestasi yang tinggi, namun yang penting dalam belajar terletak pada ilmu yang diperoleh dalam belajar, selama seseorang mempunyai inisiatif sendiri akan dibangkitkan hatinya sehingga ia akan memiliki ketekunan dalam belajar. Selain itu dalam belajar juga ada yang ingin dicapai misalnya keterampilan, perubahan tingkah laku dan sebagainya.

Sehubungan dengan masalah belajar ini Dr. Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya bahwa :
Belajar bukan menghafal dan bukan juga mengingat. Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. perubahan sebagai proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap, dan tingkah lakunya, keterampilannya, kemampuannya, kecakapannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.

Tingkah laku sebagi hasil dari proses dipengaruhi oleh banyak  faktor yang terdapat dalam diri individu dan faktor yang terdapat di luar individu. Faktor yang terdapat dari dalam individu disebut  faktor intern, misalnya kemampuan yang dimiliki, minat dan perhatian, kebiasaan usaha dan motivasi, sedang faktor yang berasal dari luar individu dari luar disebut faktor ekstern yang meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan  masyarakat.

Berbicara masalah prestasi belajar tidak semua siswa memperoleh hasil yang baik. Hasil belajar yang baik tergantung oleh banyak hal dan faktor. Akan tetapi tidak semua faktor itu mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar. Ada kalanya faktor itu sangat kecil pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan dibedakan menjadi dua golongan:

Faktor yang ada pada organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual, meliputi: faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, meliputi : keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Menurut B. Suryabrata dalam bukunya Dasar-Dasar Psikologi untuk pendidikan di sekolah, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

-Faktor pada diri orang yang belajar
  1. Faktor fisik
  2. Faktor mental psikologi
-Faktor di luar diri orang yang belajar
  1. Faktor alam fisik
  2. Faktor sosial psikologis
  3. Faktor sarana, baik fisik dan non fisik
Adapun uraian dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut di atas adalah sebagai berikut :
-Faktor pada diri orang yang belajar
  • Keadaan fisik yang sehat, segar, kuat akan menguntungkan hasil belajar.
  • Keadaan mental atau psikologis yang bersifat sesaat maupun yang terus menerus sehat, segar dan kuat.
-Faktor dari luar diri orang yang belajar
  • Alam fisik iklim, sirkulasi udara, keadaan cuaca dan sebagainya.
  • Faktor sosial atau psikologis, di sini faktor yang utama adalah faktor guru atau pembimbing yang mengarahkan serta membimbing kegiatan  belajar.
  • Sarana  prasarana baik fisik maupun non fisik (gedung kelas, perlengkapan, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran dan sebagainya) ini merupakan alat sarana prasarana non fisik yaitu suasana aman, tenteram dan gembira.
Selain yang tersebut di atas, faktor-faktor psikologi sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar dan prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut antara lain: Kemauan, Motivasi, Perhatian, Kecerdasan, dan Ingatan.
Adapun penjelasan dari faktor-faktor psikologi tersebut adalah :
  1. Kemauan. Kemauan memegang peranan penting dalam belajar. Adanya kemauan akan mendorong belajar dan sebaliknya tidak adanya kemauan dapat memperlemah belajar. Di dalam individu yang belajar harus adanya dorongan  dalam dirinya, yang dapat mendorong kesatuan tujuan. Kemauan belajar berhubungan dengan bermacam-macam hal yang dimaksud.
  2. Motivasi. Motivasi merupakan suatu dorongan pada diri manusia untuk berbuat mencapai tujuan. Dorongan dari luar dari dalam disebabkan karena adanya kebutuhan, sedangkan dorongan dari luar, misalnya seseorang anak yang mendapat hadiah dari gurunya karena berprestasi yang baik, sehingga akan mendorong anak untuk lebih giat lagi dalam belajar. Oleh karena itu pendidik dan guru perlu  memiliki pengetahuan dan keterampilan, bagaimana memberikan motivasi pada anak didiknya, karena anak yang mempunyai dorongan yang kuat untuk belajar, akan lebih giat dalam belajarnya.
  3. Perhatian. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan pada suatu atau sekumpulan obyek. Perhatian ini sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, karena untuk menjamin anak dapat belajar dengan baik maka anak harus memperhatikan terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari, apabila bahan pelajaran tidak menarik maka timbullah rasa bosan sehingga siswa akan malas belajar dan sebagai akibatnya prestasinya akan menurun.
  4. Kecerdasan. Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan jiwa untuk memecahkan suatu masalah dengan tepat dan cepat, peranan kecerdasan dalam belajar dapat menyebabkan belajar cepat berhasil. Anak yang mempunyai kecerdasan yang tinggi akan dapat lebih berhasil dalam belajarnya. Karena peranan kecerdasan begitu penting maka guru hendaknya dalam belajar tidak hanya berisi pengetahuan, tetapi sesuatu yang diajarkan supaya diusahakan dapat meningkatkan kecerdasan murid. Misalnya dengan menggunakan metode mengajar yang tepat.         
  5. Ingatan. Ingatan adalah penting dalam belajar sebab ingatan akan menyebabkan kepandaian, kecakapan keterampilan seseorang dapat bertambah. Anak yang lemah ingatannya akan sulit memproses  terhadap hasil belajar. Sebaliknya jika ingatannya kuat dan tahan lama membuat belajar akan tetap stabil dan mudah dalam memproses dari apa yang telah dipelajari.
Dr. Nana Sudjana mengemukakan bahwa, ”Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri  siswa itu dan faktor yang datang dari luar  diri siswa/faktor lingkungan”.
Sedang menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Teknik Belajar Yang Tepat, Mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
-Faktor Indogen, yaitu faktor yang datang dari pelajar sendiri, yang meliputi:
  • Faktor Biologis (faktor yang bersifat jasmaniah)
  • Faktor psikologis (faktor yang bersifat rohaniah)
-Faktor Endogen, faktor yang berasal dari luar pelajar yang meliputi:
  • Faktor lingkungan  keluarga
  • Faktor lingkungan sekolah
  • Faktor lingkungan masyarakat
Untuk lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar  menurut kedua pendapat tersebut, maka penulis jelaskan sebagai berikut:

Faktor Indogen. Yang termasuk faktor indogen di sini adalah :
Faktor Biologis
  1. Kesehatan. Kesehatan merupakan syarat mutlak dalam belajar siswa. Tanpa adanya kesehatan yang baik siswa tidak akan bisa berkonsentrasi dalam belajarnya, karena dalam proses belajar memerlukan tenaga badan yang sehat, agar belajarnya dapat berjalan dengan efektif
  2. Cacat Badan. Cacat badan dapat menghambat belajar karena dengan adanya peranan belajar, dan hal ini dapat mengganggu proses belajar. Dengan demikian hendaknya anak yang cacat dimasukkan pada lembaga pendidikan khusus atau luar biasa.
Faktor Psikologis
Yang dimaksud  faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan rohaniah. ”Yang dimaksud faktor ini adalah intelegensi, perhatian, motivasi, bakat, dan kematangan”. Menurut  Arden Frandsen menyebutkan bahwa  yang mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut:
  1. Adanya sifat ingin  tahu dan  ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
  2. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan adanya keinginan untuk selalu maju.
  3. Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua , guru dan teman-teman .
  4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru.
  5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman.
  6. Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar .
Menurut Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang  Mempengaruhinya mengatakan bahwa: ”Kematangan fisik maupun psikis sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa dan yang dimaksud kematangan di sini adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru”.

Selain faktor tersebut di atas, suatu yang besar pengaruhnya dalam mendorong belajar anak-anak didik ialah  cita-cita. Karena cita-cita pusat dari bermacam-macam kebutuhan artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya disentralisasikan di sekitar cita-cita, sehingga dorongan tersebut mampu meningkatkan dorongan untuk belajar.

Faktor Eksogen. Di samping faktor indogen juga diperhatikan faktor- faktor lain yang menunjang belajar, seperti lingkungan orang-orang yang ada di sekitar anak. Karena suksesnya seorang anak juga dipengaruhi  adanya pendidikan di luar sekolah. Adapun yang termasuk faktor eksogen di sini adalah sebagi berikut:

A. Faktor Sosial
Salah  satu faktor yang mendorong dalam keberhasilan belajar seorang anak adalah adanya faktor sosial, diantaranya yang termasuk ke dalam faktor sosial adalah sebagai berikut:

Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan ini akan sangat berpengaruh bagi minat dalam belajar anak. Karena keluarga merupakan lingkungan pendidik  yang pertama dan utama dan dalam keluarga inilah anak akan menerima pengaruh  dari keluarga yang berupa:
  • Cara orang tua mendidik.  Cara orang tua mendidik   anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya.
  • Relasi antar anggota keluarga. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan  relasi yang baik dalam keluarga anak  tersebut.
  • Suasana rumah. agar anak dapat  belajar dengan baik perlu ciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenteram.
  • Keadaan ekonomi keluarga. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
Pengertian orang tua. Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Menurut  pendapat Amir dan Indra Kusuma dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan mengatakan bahwa:

Tugas utama seorang keluarga bagi pendidik anak adalah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Hal  ini sesuai dengan firman Allah SWT, dalam surat An-Nahl ayat 78 sebagai berikut:

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatu pun.

Dari ayat tersebut di atas dapat diambil pengertian bahwa anak yang lahir ke dunia dalam  keadaan bersih dan suci, tidak mengetahui apa-apa. Sehingga orang tuanyalah yang mendidiknya pertama kali. Jadi baik buruknya anak tergantung terhadap  pengajaran  atau pendidikan dari orang tua.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga itu besar sekali pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Apabila pendidikan yang terdapat di keluarga itu baik maka akan baik pula pendidikan anak itu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.   

Faktor Lingkungan Sekolah
Faktor-faktor  sekolah mempengaruhi belajar ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:
  • Metode mengajar, suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
  • Kurikulum diartikan sebagai jumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
  • Mengembangkan pelajaran itu.
  • Relasi dengan guru, proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang  ada dalam relasi itu sendiri.
  • Relasi siswa dengan siswa ini perlu diciptakan agar dapat memberikan pengaruh  yang positif terhadap belajar siswa.
  • Disiplin sekolah. Disiplin sekolah erat hubungannya dengan kejiwaan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
  • Alat pelajaran. Erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan.
  • Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar  di sekolah.
  • Metode belajar. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula berhasil belajar siswa itu.
  • Tugas rumah. Waktu belajar terutama di sekolah, di samping untuk belajar di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan- kegiatan lain.
Faktor Lingkungan Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok, maka dalam masyarakat itu tentunya terjadi hubungan timbal balik antara anggota masyarakat itu. Dengan adanya hubungan itu terbuka bagi anak untuk mendapatkan pengalaman dari masyarakat .Sebab masyarakat merupakan lembaga pendidik ke tiga setelah keluarga dan sekolah yang turut memberi pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak.

Setelah anak menyerap nilai-nilai yang diberikan oleh kedua lembaga tersebut anak akan mengadakan adaptasi dengan lingkungan yang lebih luas di luar  lingkungan keluarga dan sekolah, yaitu lingkungan keluarga. Dalam lingkungan yang biasanya dijadikan sebagai tempat pendidikan adalah masjid, yang dipimpin oleh seorang kiai.

Dengan demikian corak kehidupan masyarakat seringkali dipengaruhi oleh tokoh-tokoh masyarakat. Merekalah yang umumnya yang menjadi panutan lagi masyarakat sekitar. Maka dari itu apa yang diajarkan oleh mereka memberikan arahan terhadap pribadi anak.

B. Faktor Budaya
Adat istiadat merupakan faktor juga dalam belajar seperti yang dikemukakan oleh Slameto ”Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam  keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar” Untuk itu perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan atau norma- norma yang baik agar anak mampu menjadi anak yang baik, baik pula dalam prestasi di dalam dunia pendidikan.
 
C. Faktor Spiritual dan Keagamaan
Kehidupan kita akan lebih terarah dan lebih bermakna apabila kita mengenal agama dan dengan agama itu kita mampu berdampingan dengan orang lain dan sebagai orang tua sebaiknya menanamkan itu sejak dini kepada anak karena “Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa”. 

Apabila lingkungan kita buruk tentunya anak secara otomatis akan terpengaruh dalam belajarnya. Akibatnya belajarnya terganggu bahkan anak kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya semula berpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya. Untuk itu orang tua harus menghindarkan anak dari lingkungan seperti itu dan mengalihkan kepada perbuatan yang positif seperti belajarnya hingga prestasi belajarnya dapat mencapai hasil yang maksimal.

{ 3 komentar... read them below or add one }

file skripsi mengatakan...

mantap gan artikelnya... salam kenal..

johan yoga mengatakan...

artikel yang sangat bagus sobat :)

Unknown mengatakan...

Terimakasih sudah membantu, artikelnya bagus.

Posting Komentar